Semua yang termasuk surat
berharga bisa disebut efek, dapat berupa:
· Surat pengakuan
utang
· Surat berharga
komersial
· Saham
· Obligasi
· Tanda bukti
utang
· Unit penyertaan
kontrak investasi kolektif
· Kontrak
berjangka atas efek
· Setiap turunan
(derivatif) dari saham atau obligasi
Saham Biasa
Diantara surat-surat berharga
yang diperdagangkan di pasar modal, saham biasa (common
stock) adalah yang
paling dikenal masyarakat. Diatara emiten (perusahaan yang
menerbitkan surat berharga),
saham biasa juga merupakan yang paling banyak digunakan
untuk menarik dana dari
masyarakat. Jadi saham biasa paling menarik, baik bagi pemodal
maupun bagi emiten.
Apakah Saham
Itu?
Secara sederhana, saham dapat
didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau pemilikan
seseorang atau badan dalam suatu
perusahaan.
Saham Preferen
Meskipun tidak sepopuler saham
biasa, namun saham preferen (prefered stock), cukup
berkembang. Bahkan akhir-akhir
ini, telah lahir produk-produk baru yang merupakan
pengembangan dari saham preferen
ini misalnya adjustable rate prefered stock (ARPs)
dan market auction prefered.
Perkembangan demikian belum terjadi di Indonesia. Namun
dimasa mendatang perkembangan demikian
tidak bisa dihindari. Saat ini saham preferen
yang diperdagangkan di BEJ adalah
saham preferen Hotel Prapatan.
Apakah Saham
Preferen Itu?
Saham preferen merupakan gabungan
(hybrid) antara obligasi dan saham biasa. Artinya,
disamping memiliki karakteristik
seperti obligasi, juga memiliki karakteristik saham
biasa. Karakteristik obligasi
misalnya, saham preferen memberikan hasil yang tetap
seperti bunga obligasi. Biasanya
saham preferen memberikan pilihan tertentu atas hak
pembagian deviden. Ada pembeli
saham preferen yang menghendaki penerimaan deviden
yang besarnya tetap setiap tahun,
adapula yang menghendaki didahulukan dalam
pembagian deviden, dan lain
sebagainya. Memiliki karakteristik saham biasa, sebab tidak
selamanya saham freferen bisa
memberikan penghasilan seperti yang dikehendaki
pemegangnya. Jika suatu ketika
emiten mengalami kerugian, maka pemegang saham
freferen bisa tidak menerima
pembayaran deviden yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Jadi jelasnya, saham preferen
adalah saham yang memberikan prioritas pilihan (preferen)
kepada pemegangnya.
Prioritas apa
saja yang ditawarkan saham preferen?
· Prioritas
pembayaran: pemodal memiliki hak untuk didahulukan dalam hal
pembayaran deviden.
· Deviden tetap:
pemodal memiliki hak mendapat pembayaran deviden dengan jumlah
tetap.
· Deviden
kumulatif: pemodal berhak mendapat pembayaran semua deviden yang
terutang pada tahun-tahun
sebelumnya.
· Convertible
preferen stock:
pemodal berhak menukar saham preferen yang
dipegangnya dengan saham biasa.
· Adjustable
devidend:
pemodal mendapat prioritas pembayaran devidennya
menyesuaikan dengan saham biasa.
Obligasi
Obligasi sudah lama dikenal di
pasar modal Indonesia. Hanya saja, kalah populer dengan
saham. Ini disebabkan, emiten
obligasi kebanyakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Beberapa BUMN emiten obligasi
adalah: Bapindo, Jasa Marga, Bank Tabungan Negara
dan masih banyak lagi. Kini
perusahaan-perusahaan swasta mulai menggunakan obligasi
untuk menghimpun modal.
Apakah obligasi
itu?
Obligasi adalah surat berharga
atau sertifikat yang berisi kontrak antara pemberi
pinjaman (dalam hal ini pemodal)
dengan yang diberi pinjaman (emiten). Jadi surat
obligasi adalah selembar kertas
kertas yang menyatakan bahwa pemilik kertas tersebut
memberikan pinjaman kepada perusahaan
yang menerbitkan surat obligasi.
Obligasi
konversi
Obligasi konversi (convertible
bond) sudah dikenal di pasar modal Indonesia. Untuk
kelangan emiten swasta, obligasi
konversi lebih dulu populer dibandingkan dengan
obligasi yang justru lebih awal diterbirkan
oleh Bank Pembangunan Daerah (BPD) se
Indonesia. Kecenderungan
pelaksanaan emisi obligasi ramai sejak tahun 1986-1988
sedangkan untuk obligasi konversi
pada akhir tahun 1990.
Apakah obligasi
konversi itu?
Obligasi konversi, sekilas tidak
ada bedanya dengan obligasi biasa, misalnya,
memberikan kupon yang tetap,
memiliki jatuh tempo dan memiliki nilai pari. Hanya saja,
obligasi konversi memiliki
keunikan, yaitu bisa ditukar dengan saham biasa. Pada
obligasi konversi selalu
tercantum persyaratan untuk melakukan konversi. Misalnya,
setiap obligasi konversi bisa
dikonversi menjadi 5 saham biasa setelah 31 Desember 2007
dengan harga konversi yang telah
ditetapkan sebelumnya. Persyaratan itu tidak sama
diantara obligasi konversi yang
satu dengan yang lainnya.
Reksa Dana
Sebenarnya, melalui reksa dana
inilah nasihat investasi yang baik - jangan menaruh
semua telur didalam satu
keranjang – bisa dlaksanakan. Sebab pada prinsipnya, investasi
pada reksa dana adalah melakukan
investasi yang menyebar pada sekian alat investasi
yang diperdagangkan di pasarmodal dan pasar uang, saham biasa, obligasi, commercial
paper dan lainnya.
Apakah reksa
dana itu?
Reksa dana (mutual fund)
adalah sertifikat yang menjelaskan bahwa pemiliknya
menitipkan uang kepada pengelola
reksa dana (disebut menajer investasi), untuk
digunakan sebagai modal
berinvestasi di pasar uang atau pasar modal.
Right issue
Right issue diterjemahkan
sebagai bukti right. Alat investasi ini merupakan produk
turunan dari saham. Kebijakan right
issue merupakan upaya emiten untuk menambah
saham yang beredar, guna menambah
modal perusahaan. Sebab dengan pengeluaran
saham baru itu, berarti pemodal
harus mengeluarkan uang untuk membeli saham yang
berasal dari righ issue.
Kemudian uang ini akan masuk ke modal perusahaan. Bagi
pemodal, right issue berdampak
positif kalau tidak berpengaruh terhadap harga saham.
Sebaliknya, berdampak negatif
kalau menyebabkan menurunnya harga saham. Secara
umum, dampak right issue bisa
dirasakan oleh semua pemodal.
Apakah right
issue itu
Right issue merupakan hak
bagi pemodal memberli saham baru yang dikeluarkan emiten.
Karena merupakan hak, maka
investor tidak terikat harus membelinya. Ini berbeda
dengan saham bonus atau deviden
saham, yang otomatis diterima oleh pemegang saham.
Contoh, PT A melakukan right
issue 3:1. Ini berarti setiap pemegang 3 saham PT A
barhak membeli 1 saham baru PT A
(hasil right issue)
Waran
Waran duterbitkan dengan tujuan
agar pemodal tertarik membeli obligasi atau saham
yang diterbitkan emiten. Pada
keadaan tertentu, midalnya pada saat suku bunga bank
tinggi, para pemodal lebih suka
menginvestasikan dananya ke bank. Kalau emiten
menerbitkan obligasi yang
memberikan bunga lebih tinggi dari suku bunga bank, tentu
memberatkan keuangan emiten.
Sebaliknya kalau menerbitkan obligasi dengan bunga
rendah, mungkin tidak laku.
Supaya obligasi berbunga rendah itu menarik minat
pemodal, maka obligasi disertai
waran.
Apakah waran
itu?
Waran adalah hak untuk membeli
saham biasa pada waktu dan harga yang sudah
ditentukan. Biasanaya waran
dijual bersamaan dengan surat berharga lain, misalnya
obligasi atau saham. Penerbit
waran harus memiliki saham yang nantinya dikonversi oleh
pemegang waran. Namun, setelah
obligasi atau saham yang disertai waran memasuki
pasar, baik obligasi, saham
maupun waran dapat diperdagangkan secara terpisah. Sebagai
contoh, PT A menerbitkan obligasi
dengan jatuh tempo 5 tahun. Setiap pemegang
obligasi akan mendapatkan 2
waran. Selanjutnya, untuk setiap waran berhak membeli 1
lembar saham sejak akhir tahun pertama.
Tags:
Manajemen Keuangan