Ada tiga alasan mengapa auditor merencanakan penugasan dengan
tepat :
- Untuk memungkinkan auditor mendapatkan bukti yang tepat yang mencukupi pada situasi yang dihadapi
- Untuk membantu menjaga biaya audit tetap wajar
- Untuk menghindarkan kesalahpahaman dengan klien
GAMBAR 8-1
|
Perencanaan Audit dan Perancangan
Pendekatan audit
|
•
|
Menerima klien dan melakukan perencanaan audit awal
|
•
|
Memahami bisnis dan industri klien
|
•
|
Menilai risiko bisnis klien
|
•
|
Melaksanakan prosedur
analitis pendahuluan
|
•
|
Menetapkan materialitas dan menilai risiko audit yang dapat diterima serta risiko inheren
|
•
|
Memahami pengendalian internal dan menilai risiko pengendalian
|
•
|
Mengumpulkan informasi untuk menilai risiko kecurangan
|
•
|
Mengembangkan perencanaan audit dan program audit secara
keseluruhan
|
Gambar 8-1
menyajikan delapan bagian utama dari perencanaan audit.
Masing-masing dari tujuh bagian pertama ditujukan untuk membantu auditor
mengembangkan bagian terakhir, yaitu perencanaan audit dan program audit yang
efektif serta efisien secara keseluruhan. Empat bagian pertama dari tahap
perencanaan akan dipelajari dalam bab ini.
Sebelumnya, kita
harus mengetahui terlebih dahulu apakah itu acceptable audit risk (risiko audit
yang dapat diteima) dan inheren risk (risiko inheren). Kedua jenis risiko ini
sangat mempengaruhi pelaksanaan dan biaya audit. Kebanyakan perencanaan awal
audit berkaitan dengan perolehan informasi untuk membantu auditor menilai
risiko tersebut.
Risiko
audit yang dapat diterima (acceptable audit risk) adalah ukuran
seberapa besar auditor bersedia menerima bahwa laporan keuangan akan salah saji secara material
setelah audit diselesaikan dan pendapat wajar tanpa pengecualian telah
dikeluarkan. Apabila auditor memutuskan untuk memilih risiko audit yang dapat
diterima yang lebih rendah, ini berarti auditor
menginginkan kepastian yang lebih besar bahwa laporan keuangan tidak mengandung salah saji secara
material.
Risiko nol persen berarti kepastian
dan risiko 100 persen berarti sama sekali tidak yakin.
Risiko
inheren adalah ukuran penilaian auditor atas kemungkinan adanya
salah saji yang material dalam suatu saldo akun sebelum mempertimbangkan
keefektifan pengendalian internal. Sebagai contoh, jika auditor menyimpulkan
bahwa kemungkinan besar ada salah saji yang material dalam akun seperti piutang
usaha, auditor akan menyimpulkan bahwa ada risiko inheren yang tinggi pada akun
piutang usaha tersebut.
Penilaian risiko
audit yang dapat diterima dan risiko inheren adalah bagian yang penting dari
perencanaan audit, karena hal itu membantu menentukan jumlah bukti yang harus
dikumpulkan dan staf yang dibutuhkan untuk penugasan itu. Sebagai contoh, jika
risiko inheren untuk persediaan tinggi karena masalah penilaian yang rumit,
lebih banyak bukti yang harus dikumpulkan dalam audit persediaan dan staf yang
lebih tinggi yang lebih berpengalaman harus ditugaskan untuk melakukan
pengujian di bidang ini.
Tags:
Auditing