Perencanaan Audit dan Prosedur Analitis

Bagikan ke:
Perencanaan Audit dan Prosedur Analitis – Auditing 1
Ada tiga alasan  mengapa auditor merencanakan penugasan dengan tepat :
  1. Untuk memungkinkan auditor mendapatkan bukti yang tepat yang mencukupi pada situasi yang dihadapi
  2. Untuk membantu menjaga  biaya audit tetap wajar
  3. Untuk menghindarkan kesalahpahaman dengan klien

GAMBAR 8-1
Perencanaan Audit dan Perancangan Pendekatan audit

Menerima klien dan melakukan perencanaan audit awal
Memahami bisnis dan industri klien
Menilai risiko bisnis klien
Melaksanakan prosedur  analitis pendahuluan
Menetapkan materialitas dan menilai risiko audit yang dapat  diterima serta risiko inheren
Memahami pengendalian internal dan menilai risiko pengendalian
Mengumpulkan informasi untuk menilai risiko kecurangan
Mengembangkan perencanaan audit dan program audit secara keseluruhan


Gambar 8-1 menyajikan delapan bagian utama dari perencanaan audit. Masing-masing dari tujuh bagian pertama ditujukan untuk membantu auditor mengembangkan bagian terakhir, yaitu perencanaan audit dan program audit yang efektif serta efisien secara keseluruhan. Empat bagian pertama dari tahap perencanaan akan dipelajari dalam bab ini.
Sebelumnya, kita harus mengetahui terlebih dahulu apakah itu acceptable audit risk (risiko audit yang dapat diteima) dan inheren risk (risiko inheren). Kedua jenis risiko ini sangat mempengaruhi pelaksanaan dan biaya audit. Kebanyakan perencanaan awal audit berkaitan dengan perolehan informasi untuk membantu auditor menilai risiko tersebut.
Risiko audit yang dapat diterima (acceptable audit risk) adalah ukuran seberapa besar auditor bersedia menerima bahwa laporan  keuangan akan salah saji secara material setelah audit diselesaikan dan pendapat wajar tanpa pengecualian telah dikeluarkan. Apabila auditor memutuskan untuk memilih risiko audit yang dapat diterima yang lebih rendah, ini berarti auditor  menginginkan kepastian yang lebih besar bahwa laporan  keuangan tidak mengandung salah saji secara material.
Risiko nol persen berarti kepastian dan risiko 100 persen berarti sama sekali tidak yakin.
Risiko inheren adalah ukuran penilaian auditor atas kemungkinan adanya salah saji yang material dalam suatu saldo akun sebelum mempertimbangkan keefektifan pengendalian internal. Sebagai contoh, jika auditor menyimpulkan bahwa kemungkinan besar ada salah saji yang material dalam akun seperti piutang usaha, auditor akan menyimpulkan bahwa ada risiko inheren yang tinggi pada akun piutang usaha tersebut.
Penilaian risiko audit yang dapat diterima dan risiko inheren adalah bagian yang penting dari perencanaan audit, karena hal itu membantu menentukan jumlah bukti yang harus dikumpulkan dan staf yang dibutuhkan untuk penugasan itu. Sebagai contoh, jika risiko inheren untuk persediaan tinggi karena masalah penilaian yang rumit, lebih banyak bukti yang harus dikumpulkan dalam audit persediaan dan staf yang lebih tinggi yang lebih berpengalaman harus ditugaskan untuk melakukan pengujian di bidang ini.

Gambar break event point (break even chart)

Bagikan ke:
Salah satu cara untuk menentukan break even point adalah dengan membuat gambar break even. Dalam gambar tersebut akan nampak garis-garis biaya tetap, biaya total yang menggambarkan jumlah biaya tetap dan biaya variabel dan garis penghasilan penjualan.

Besarnya volume produksi / penjualan dalam unit Nampak pada sumbu horizontal (sumbu x) dan besarnya biaya dan penghasilan penjualan akan Nampak pada sumbu vertical (sumbu y).

Dalam gambar break even tersebut, break even point dapat ditentukan, yaitu pada titik dimana terjadi persilangan antara garis penghasilan penjualan dengan garis biaya total. Apabila dari titik tersebut kita tarik garis lurus vertical ke bawah sampai sumbu x akan nampak besarnya break even dalam unit. Kalau dari titik itu ditarik garis lurus horizontal ke samping sampai sumbu y, akan Nampak besarnya brek even dalam rupiah.

Dalam menggambarkan garis biaya tetap dalam gambar break even itu dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan menggambarkan garis biaya tetap secara horizontal sejajar dengan sumbu x, atau dengan menggambarkan garis biaya tetap sejajar dengan garis biaya variabel. Pada cara yang kedua, besarnya contribution margin akan Nampak pada gambar break even tersebut.

Untuk lebih jelasnya, kita perhatikan contoh dibawah ini :

** Suatu perusahaan bekerja dengan biaya tetap sebesar Rp 300.000,-. Biaya variabel per unit Rp 40,-
Harga jual per unit Rp 100,-
Kapasitas produksi maksimal 10.000 unit **

Dengan dua cara dalam menggambarkan garis  biaya tetap, atas dasar data tersebut, kita dapat membuat dua gambar break even seperti nampak dibawah ini.

Gambar  22.1.a
Garis biaya tetap digambarkan secara horizontal sejajar  sumbu x

Gambar 22.1.b.
Garis biya tetap digambarkan sejajar dengan garis biaya variabel

Dari kedua gambar tersebut diatas Nampak bahwa break even point tercapai pada volume penjualan sebesar Rp 500.000,- atau dinyatakan dalam unit sebanyak 5.000 unit. Pada gambar 22.1.b adalah lebih baik karena pada gambar tersebut Nampak konsep “contribution margin”. Dalam gambar tersebut break even point tercapai pada volume kegiatan dimana contribution margin (penghasilan penjualan minus biaya variabel) tepat sama besarnya dengan biaya tetap, yaitu pada volume penjualan Rp 500.000,- atau dalam unit sebanyak 5.000 unit.

Perhitungan break even point yang lebih tepat dapat dilakukan dengan cara “trial and error” (coba-coba) atau dengan menggunakan rumus-rumus aljabar.

Baca artikel sebelumnya >> Analisa break even point

Analisa Break Even Point

Bagikan ke:
Analisa Break Even Point
Pengertian Analisa Break Even Point. Apa sih analisa break even point itu? Analisa break even point adalah suatu teknik analisa untuk mempelajari hubungan antara biaya tetap, biaya variabel, keuntungan dan volume kegiatan. Karena analisa break even point tersebut mempelajari hubungan antara biaya keuntungan – volume kegiatan, maka analisa (break even point) tersebut sering pula disebut “cost-profit-volume analisis” (CPV analisis). Analisa break even point merupakan “profit-planning approach” yang mendasarkan pada hubungan antara biaya (cost) dan penghasilan penjualan (revenue).

Masalah break even point akan muncul bila perusahaan memiliki biaya variabel dan juga biaya tetap. Secara total, besarnya biaya variabel akan berubah-ubah sesuai dengan perubahan volume produksi, sedangkan besarnya biaya tetap tidak mengalami perubahan meskipun ada perubahan pada volume produksi.

Biaya yang termasuk biaya variabel adalah bahan mentah, biaya tenaga kerja langsung dan komisi penjualan. Sedangkan yang termasuk biaya variabel adalah depresiasi aktiva tetap, sewa, bunga hutang, gaji pegawai, gaji pimpinan, gaji staff research dan biaya kantor.

Penghasilan penjualan setelah dikurangi biaya  variabel merupakan bagian dari penghasilan penjualan yang tersedia untuk menutup biaya tetap biasanya dinamakan ‘contribution margin’ atau contribution to fixed cost’. Bila contribution margin lebih besar daripada biaya total, berarti penghasilan penjualan lebih besar daripada biaya total. Volume penjualan dimana penghasilannya sama besarnya dengan biaya total (perusahaan tidak untung ataupun rugi) dinamakan’break even point’. Apabila digunakan konsep’contribution margin’ maka break even point akan tercapai pada volume penjualan dimana contribution marginnya sama besarnya dengan biaya tetap. Karena analisa break even point tersebut mempelajari antara ‘revenue minus biaya variabel’ atau ‘contribution to fixed cost’ di satu pihak dengan biaya tetap di lain pihak, maka sering dikatakan bahwa analisa break even point point merupakan salah satu alat untuk mempelajari ‘operating leverage’. Operating leverage terjadi setiap waktu dimana suatu perusahaan mempunyai biaya tetap yang harus ditutup betapapun besar volume kegiatannya. “ Leverage” dapat didefinisikan sebagai penggunaan aktiva atau dana untuk penggunaan mana perusahaan harus menutup biaya tetap atau harus membayar beban tetap. Ada 2 macam leverage, yaitu “operating leverage” dan “financial leverage”. Operating leverage bersangkutan dengan pengunaan aktiva atau operasinya perusahaan yang disertai dengan biaya tetap. Dikatakan bahwa operating leverage itu menghasilkan leverage yang “favorable” atau positif, jika revenue setelah dikurangi biaya variabel lebih besar daripada biaya tetapnya.

Dalam mengadakan analisa break even point, digunakan asumsi-asumsi dasar sebagai berikut :
  • Biaya di dalam perusahaan dibagi dalam golongan biaya variabel dan golongan biaya tetap.
  • Besarnya biaya variabel secara totalitas berubah-ubah secara proporsionil dengan volume produksi / penjualan. Ini berarti bahwa biaya variabel per unitnya tetap sama.
  • Besarnya biaya tetap secara totalitas tidak berubah meskipun ada perubahan volume produksi / penjualan. Ini berarti bahwa biaya tetap per unitnya berubah-ubah karena adanya perubahan volume kegiatan.
  • Harga jual per unit tidak berubah selama periode yang dianalisa.
  • Perusahaan hanya memproduksi satu macam produk. Apabila diproduksi lebih dari satu macam produk, perimbangan penghasilan penjualan antara masing-masing produk atau “sales mix” nya adalah tetap konstan.
baca artikel selanjutnya >> Gambar break even point (break even chart)


Jurnal Pada Akuntansi -Sistem Informasi Akuntansi 2

Bagikan ke:

Pengertian Jurnal

Catatan secara sistematis dan kronologis dari transaksi-transaksi finansial dengan menyebutkan perkiraan yang akan didebet dan dikredit, jumlah dan keterangan ringkas. Jurnal merupakan catatan transaksi finansial yang pertama karena itu disebut juga sebagai catatan yang asli (book of original entry).

Pentingnya Jurnal

a. Jurnal merupakan pencatatan akuntansi permanen pertama yang digunakan untuk mencatat transaksi keuangan perusahaan.
b. Pencatatan dalam jumal biasanya lengkap dan terinci, serta menurut urutan tanggal kejadian transaksi
c. Jurnal harus dirancang sedemikian rupa karena jumal merupakan catatan akuntansi yang pertama, sehingga tidak boleh terjadi satu transaksi pun yang tidak dicatat.
d. Catatan yang dilakukan di dalam jumal biasanya lengkap dengan penjelasan, tanggal dan informasi lain, karena akan digunakan untuk mengusut kembali ke dokumen sumbemya (formulir).

Prinsip Dasar yang Melandasi Perancangan Jurnal

1. Harus tersedia jumal dalam jumlah yang cukup memadai sehingga memungkinkan perusahaan untuk menggunakan karyawan dalam mencatat dengan segera transaksi keuangan yang terjadi.
2. Jurnal akan digunakan untuk memisahkan transaksi ke dalam penggolongan pokok tertentu, seperti penerimaan kas, pengeluaran kas, penjualan dan pembelian.
3. Untuk mengurangi pekerjaan pembukuan yang terinci harus digunakan kolom-kolom khusus dalam jurnal, sehingga memungkinkan pembukuan (posting) jumlah per kolom ke dalam rekening yang bersangkutan di dalam buku besar.
4. Nama kolom dalam jumal harus sesuai dengan nama rekening yang bersangkutan dalam buku besar, yang akan menerima jumlah yang akan dibukukan dari jumal.
5. Kolom-kolom dalam jumal digunakan untuk mengumpulkan angka yang akan diringkas dalam rekening yang bersangkutan dalam buku besar.
6. Sedapat mungkin jumal harus dirancang sedemikian rupa sehingga pekerjaan menyalin informasi dari dokumen sumbemya dibuat sangat Harus ditetapkan hubungan antara dokumen sumber tertentu dengan jumal sehingga pertanggungjawaban kebenaran informasi dapat ditentukan.

Macam-macam Jurnal

1.  Jurnal penjualan
2.  Jurnal pembelian
3.  Jurnal penerimaan kas
4.  Jurnal pengeluaran kas
5.  Jurnal umum

Langkah Perancangan Jurnal

1. Mengumpulkan informasi mengenai karakteristik transaksi yang terjadi dalam perusahaan.
2. Membuat jurnal standar (standard journal entries) untuk setiap jenis transaksi yang frekuensi terjadinya tinggi.
3. Merancang jurnal berdasarkan jurnal standar tersebut.

Fungsi Jurnal

a.Fungsi Pencatatan, artinya semua transaksi yang terjadi berdasarkan bukti dokumen yang ada harus dicatat seluruhnya.
b. Fungsi Historis, artinya transaksi yang terjadi harus dicatat sesuai urutan waktu.
c. Fungsi Analisis, artinya setiap transaksi yang dicatat dalam jurnal harus merupakan hasil analisis dari bukti – bukti transaksi.
d. Fungsi Instruktif, artinya pencatatan dalam jurnal merupakan instruksi atau perintah untuk melakukan posting debet / kredit ke dalam buku besar.
e. Fungsi Informatif, artinya jurnal dapat memberikan informasi mengenai transaksi yang terjadi.

Tujuan Desain Sistem

1. Menentukan secara tepat dan terperinci kebutuhan dan bentuk-bentuk informasi yang sebenarnya diperlukan untuk menunjang keberhasilan operasional perusahaan yang berkaitan dengan kegiatan pengolahan data yang dikehendaki oleh manajemen.
2. Mengatur semua kebutuhan serta membaginya secara sistematis pada beberapa tahap dan bagian, yang nantinya akan dioperasikan secara standar untuk menghemat waktu dan biaya.
3. Menentukan cara pelaksanaan tiap-tiap tugas tersebut.
4. Menentukan tingkat ukuran mutu untuk menilai keberhasilan dan ketidakberhasilan dari tiap-tiap performa tugas-tugas tersebut.
5. Menghilangkan sebanyak mungkin pekerjaan yang akan menghambat implementasi sistem, seperti terjadinya duplikasi (pengulangan yang tidak perlu) mengenai fungsi, tujuan, operasi, data, formulir-formulir data masukan, dan laporan-laporan yang sejenis

Transaksi-transaksi kontinyu yang biasanya selalu memerlukan penyesuaian setiap akhir periode akuntansi dapat diikhtisarkan sebagai berikut :
1. Alokasi harga perolehan dari persekot biaya, seperti bahan habis pakai, persekot sewa, dan persekot biaya yang lain, penyesuaian dalam hal ini dilakukan untuk mengalokasikan beberapa bagian persekot biaya yang sudah menjadi biaya-biaya dan beberapa bagian yang masih merupakan persekot. Dalam akuntansi dikenal dengan istilah pos-pos defferal (transitoris)
2. Alokasi pendapatan yang diterima di muka seperti: uang muka pendapatan sewa, uang muka penjualan dan uang muka pendapatan yang lain. Penyesuaian ini diperlukan untuk memisahkan beberapa bagian Uang Muka Pendapatan yang sudah menjadi pendapatan dan beberapa bagian yang masih tetap merupakan uang muka. Pos-pos seperti ini juga disebut dengan pos-pos defferal
3. Alokasi harga perolehan aktiva jangka panjang. Penyesuaian ini dilakukan untuk mengakui adanya biaya yang terjadi karena perusahaan menggunakan aktiva tetap yang manfaatnya semakin menurun. Penurunan manfaat ini dalam akuntansi disebut depresiasi (penyusutan
4. Biaya yang terutang (bertambahnya biaya) penyesuaian ini terjadi karena sudah terjadi biaya dalam perusahaan, tetapi belum dicatat sampai tanggal neraca. Dengan demikian penyesuaian di sini digunakan untuk mencatat bertambahnya biaya dan untuk mencatat bertambahnya utang biaya. Pos-pos ini dikenal dengan istilah pos-pos akrual (antisipasi)
5. Pendapatan yang tertagih (Bertambahnya Pendapatan). Penyesuaian ini timbul karena perusahaan telah mempunyai hak atas suatu pendapatan tetapi belum dicatat sampai dengan tanggal neraca. Dengan demikian penyesuaian ini dimaksudkan untuk mencatat bertambahnya pendapatan di satu pihak dan bertambahnya tagihan di pihak lain. Pos-pos ini disebut dengan pos-pos akrual (antisipasi)







Kewajiban Kriminal - Auditing 1

Bagikan ke:
Kewajiban Kriminal
Cara terakhir para Akuntan Publik dianggap bertanggungjawab
Akuntan Publik dapat disalahkan Karena tindakan Kriminal menurut hukum atau peraturan di setiap negara.
Beberapa undang-undang seperti Uniform Securities Acts, Securuties Acts 1933 dan 1934, Federal Mail Fraud Statute dan Federal False Statement Statute menyebutkan bahwa menipu orang lain dengan sadar terlibat dalam laporan keuangan yang palsu adalah perbuatan kriminil .

Beberapa tuntutan yang terjadi menuntut perlunya profesi auditing untuk meneliti peraturan perilaku yang menyangkut kerahasiaan dan mencoba memperjelas persyaratan - persyaratan yang konsisten dengan common law .
• AICPA dan Profesi dapat melakukan 3 hal untuk mengurangi resiko tuntutan hukum, yaitu :

1. Mencari Perlindungan dari proses peradilan atau litigasi yang tidak terpuji
2. Meningkatkan performa Auditing
3. Mendidik Para Pemakai Mengenai Batas-Batas Auditing


Tanggapan Profesi Terhadap Kewajiban Hukum
AICPA dan profesi mengurangi resiko terkena sanksi hukum dengan langkah-langkah berikut :
•Riset secara berkesinambungan, untuk menemukan cara-cara yang lebih baik dalam melaksanakan audit seperti mengungkap salah saji atau fraud yang tidak sengaja, menyampaikan hasil audit kepada pemakai laporan dan menyakinkan bahawa auditor adalah independen
• Penetapan standar dan aturan, untuk menyesuaikan terhadap kebutuhan audit, kebutuhan masyarakat dan timbulnya teknologi baru
• Menetapkan persyaratan untuk melindungi auditor
• Menetapkan persyaratan penelaahan sejawat,untuk mendidik anggota dan mngindentifikasi kantor akuntan publik yang tidak memenuhi standar profesi
• Melawan hukum, terutama untuk melawan tuntutan yang kurang berdasar
• Pendidikan bagi pemakai laporan, terutama mengenai maksud dari pendapat auditor dan wawasan serta sifat dari pekerjaan auditor
• Memberi sanksi kepada anggota karena hasil kerja yang tak pantas
• Perundingan untuk perubahan hukum, tujuannya untuk mengurangi biaya kewajiban sebagai sasaran untuk mngurangi biaya asuransi kewajiban yang dibebankan kepada pelanggan melalaui kenaikan harga

Tanggapan Akuntan Publik Terhadap Kewajiban Hukum

Dalam meringankan kewajibannya auditor dapat melakukan langkah-langkah berikut :
1. Hanya berurusan dengan klien yang memiliki integritas
2. Mempekerjakan staf yang kompeten dan melatih serta mengawasi dengan pantas
3. Mengikuti standar profesi
4. Mempertahankan independensi
5. Memahami usaha klien
6. Melaksanakan audit yang bermutu
7. Mendokumentasika pekerjaan secara memadai
8. Mendapatkan surat penugasan dan surat pernyataan
9. Mempertahankan hubungan yang bersifat rahasia
10. Perlunya asuransi yang memadai; dan
11. Mencari bantuan hukum


Tinjauan Beberapa Kasus
Kasus dugaan penggelembungan nilai (mark up) yang dilakukan oleh PT. Kimia Farma dimana laba perusahaan pada tahun 2001 dicatat sebesar Rp 132 Milyar padahal sebenarnya hanya Rp 99,594 Milyar. Laporan adanya indikasi mark up tersebut diberikan sendiri oleh pihak auditor yang mengaudit dari laboran keuangan perseroan tahun 2001 tersebut. Bapepam akhirnya menjatuhkan sanksi denda Rp 500 juta Kepada PT. Kimia Farma Tbk, dan kepada auditornya sebesar Rp 100 juta (Huanakala dan Shinneke, 2003).
Dalam kasus PT. Bank Lippo Tbk, pihak manajemen dinilai teledor dengan menyatakan laporan keuangan unaudited sebagai audited. Seharusnya begitu mengetahui ada perbedaan dalam laporan keuangan manajemen langsung mengoreksinya dan mengumumkan kepada publik. Pada kasus ini Bapepam memberikan sanksi denda administratif sebesar Rp 2,5 milyar bagi PT. Bank Lippo Tbk untuk kesalahan penempatan kata audited dan Rp 3,5 juta bagi akuntan publiknya untuk keterlambatan menyampaikan laporan penting (Huanakala dan Shinneke, 2003).
Pada Tahun 1983 Giant Store membeli perusahaan Rosenblum dengan pertukaran saham. Nilai saham ditentukan berdasarkan laporan keuangan Giant Store yang telah diaudit oleh kantor akuntan publik. Pemilik Rosenblum menuntut auditor dengan dasar kelalaian untuk menemukan penipuan, yang menyebabkan saham diterima dengan harga yang sebenarnya lebih rendah. Pembelaan auditor adalah bahwa penuntut tidak mempunyai hubungan. Kasus diselesaikan oleh Pengadilan Tinggi New Jersey dengan keuntungan pada pihak penuntut. Dalam putusannya itu, pengadilan menyatakan bahwa auditor mempunyai tugas bagi semua orang yang seharusnya sudah dapat diketahui sebagai pemakai laporan keuangan, karena mereka menggantungkan laporan keuangan tersebut untuk tujuan bisnis mereka. (Loebbecke dan Arens, 1999,h.795).
Dalam kasus ESM Government Securiites vs Alexander Grart & Co (1986), manajemen mengatakan kepada partner KAP yang mengaudit ESM bahwa laporan keuangan tahun lalu yang telah diaudit mengandung kesalahan yang material. Daripada mengikuti standar yang berlaku partner setuju untuk tidak mengungkapkannya dalam tahun berjalan. Tetapi situasi memburuk, dan bahkan, menimbulkan keruguan lebih dari Rp 600 milyar. Partner disalahkan karena tindakan kriminal yang melindungi penipuan dan harus menjalani hukuman penjara selama 12 tahun.

Kantor Akuntan Publik biasanya menggunakan satu atau kombinasi dari empat pembelaan berikut bila terdapat tuntutan hukum oleh klien yaitu:

Tidak ada kewajiban (Lack of duty)
Tidak ada kewajiban untuk melakukan jasa berarti kantor akuntan publik mengklaim bahwa tidak ada kontrak yang tersirat atau yang dinyatakan. Misalnya KAP mengklaim bahwa kekeliruan itu tidak dapat diungkapkan karena kantornya hanya melakukan jasa penelaahan, bukan audit yaitu dengan penggunaan surat penugasan yang menunjukkan tidak adanya kewajiban untuk melaksanakan tugas.

Tidak ada kelalaian dalam pelaksanaan pekerjaan (Nonnegligent performance)
Untuk pelaksanaan kerja yang tidak mengandung kelalaian di dalam suatu audit, KAP mengklaim bahwa auditnya itu dilaksanakan sesuai dengan standar auditing yang berlaku umum. Seandainya terdapat kesalahan, salah saji yang disengaja atau salah pernyataan yang tidak ditemukan, auditor tidak bertanggung jawab jika auditnya dilakukan secara benar.

Kelalaian kontribusi (Contributory negligence)
Pembelaan terhadap kelalaian kontribusi yang dilakukan oleh klien mengandung arti bahwa KAP menjamin jika klien telah melaksanakan kewajiban tertentu , tidak akan terjadi kerugian

Ketiadaan hubungan timbal balik (Absence of causal connection)
Agar sukses dalam tuntutan terhadap auditor, klien harus mampu menunjukkan terdapat hubungan timbal balik yang dekat antara pelanggaran auditor terhadap standar kesungguhan dengan kerugian yang dialami klien.

Hardware - Sistem Informasi Akuntansi 2

Bagikan ke:
HARDWARE (Sistem Informasi Akuntansi)
Merupakan peralatan fisik yang dapat digunakan untuk mengumpulkan, memasukkan, memproses, menyimpan dan mengeluarkan hasil pengolahan data dalam bentuk informasi.

Hardware sebagai komponen SIA :
1. Bagian “INPUT” ; alat untuk memasukkan data
2. Bagian “Pengolah Utama dan Memori”
3. Bagian “Output”
4. Bagian “Komunikasi”

Contoh alat bagian input (alat yang digunakan untuk memasukkan data kedalam computer) :
1. Keyboard
2. Mouse, touchpad, dan joystick
3. Scanner
4. Flashdisk
5. Touchscreen
6. Floopy disk
7. Hardisk
8. Digitizer

Bagian pengolah utama dan memori :
1. Processor (CPU)
2. Memory
3. Motherboard
4. Harddisk
5. Floopy disk
6. CD room
7. Expansion slots
8. Devices controller
9. Komponen pendukung lainnya seperti fan, baterai, conector, powersupply, dlsb.

Bagian output; peralatan output merupakan alat untuk mengeluarkan informasi hasil pengolah data. Contoh :
1. printer,
2. monitor,
3. speaker,
4. head mount display (HMD),
5. liquid crystal display (LCD),
6. speaker

Bagian komunikasi ; alat yang digunakan agar komunikasi data bisa berjalan dengan baik.
Contoh :
1. Network card untuk LAN
2. HVB / switching dan acces point wireless LAN
3. Macam-macam modem
4. Satelit
5. Pemancar dan penerima
6. Fiber optic dan router & range extender.

Software
Software merupakan kumpulan dari program-program yang digunakan untuk menjalankan aplikasi tertentu pada computer.
Kelompok software :
Pengelompokan berdasarkan fungsinya :
• Sistem software (perangkat lunak sistem)
• Aplikasi software (perangkat lunak aplikasi)

SISTEM SOFTWARE :
1. Sistem operasi (SO)
2. Interpreter ; bagaimana menerjemahkan data kedalam bahasa pemrograman.
3. Compiler ; program sistem yang digunakan sebagai alat bantu dalam pemrograman.
APLIKASI SOFTWARE :
1. Sistem Informasi Akuntansi
2. Word processing
3. Desktop publishing
4. Spreadsheet
5. Presentase
6. Workgroup
7. Komunikasi
8. Browser
9. Internet (author) tool
10. Audit
11. Utility

CONTOH SISTEM OPERASI (SO) :
• WINDOWS 95. 98. Me. NTWS. XP.
• Windows NT server. 2000. XP
• Novel 5.0
• SCO UNIX
• SUN UNIX
• OS2
• Linux
• Mac OS X
Contoh interpreter :
1. 2nd GL –Assembly
2. 3rd GL- Assembly

Iklan Internet Murah Efektif Berkualitas Indonesia

Bagikan ke:
Beriklan di internet memang menjadi salah satu cara promosi yang efektif bagi para internet marketer / penjual produk-produk online berkualitas di Indonesia. Karena dengan beriklan di internet, bisnis online ataupun produk-produk yang dijual secara online akan cepat mencapai sasaran dan volume penjualan semakin meningkat.
Banyak sekali situs-situs pemasang iklan di internet yang murah atau bahkan gratis. Tapi tentu saja tidak semua penyedia layanan pasang iklan internet gratis atau berbayar tersebut efektif dan berkualitas. Iklan gratis kadang-kadang menjadi pilihan, namun kurang efektif karena iklan kita tidak tepat sasaran dan statistik pengunjung di iklan gratis juga tidak sebanyak apabila kita memasang iklan berbayar di internet. Iklan berbayar tentunya lebih efektif menjadi sarana promosi produk kita, namun kita juga perlu mempertimbangkan biaya promosi iklan agar tidak terlalu menguras modal penjualan.

Lalu bagaimana kita mengetahui tentang iklan internet murah efektif berkualitas Indonesia. Situs pemasang iklan yang akan menjadi sarana promosi produk atau bisnis online kita. Disini penulis akan mengulas salah satu penyedia layanan iklan di internet yang murah, efektif dan berkualitas di Indonesia yaitu Sitti.Co.Id (situs iklan terbaik Indonesia).

Situs Pasang Iklan Internet Murah Efektif Berkualitas Indonesia

SITTI adalah situs pemasang iklan internet terbesar di Indonesia yang berdiri sejak tahun 2010. Meskipun baru dua tahun menjadi situs pemasang iklan, namun sitti telah menjadi situs iklan terbaik di Indonesia. Jaringannya yang luas serta kelebihannya sebagai situs iklan terbaik di Indonesia-lah yang membuat sitti tetap bersaing dan menjadi pilihan dalam memasang iklan internet. 


sitti situs iklan terbaik



Gunakanlah cara baru beriklan yang efektif dengan beriklan di sitti.co.id

Apakah sebelumnya anda pernah memasarkan produk-produk anda secara manual? Dengan cara memasang link di facebook, membuat blog review tentang produk, mencari tautan balik dengan komentar di blog-blog orang lain? Mungkin anda perlu mempertimbangkan kembali cara-cara tersebut. Pasang iklan di internet, di sitti.co.id dengan anggaran yang murah dan pasti lebih efektif dan berkualitas. Anda tidak perlu repot-repot menggunakan cara lama, tinggal pasang iklan internet di sitti; murah, efektif, berkualitas dan banyak kelebihannya dibandingkan situs penyedia iklan internet lain di Indonesia.
Sitti.co.id mempertemukan penjual dan pembeli dengan cara menampilkan iklan-iklannya di  lebih dari 24 juta halaman situs internet di Indonesia. Coba bayangkan, iklan anda akan tampil di ribuan bahkan jutaan situs di internet. Berapa juta pasang mata yang akan melihat iklan anda. Sudah pasti beriklan di sitti sangatlah efektif melihat anggaran untuk beriklan yang murah dan penayangan iklannya yang berkualitas.

Kelebihan memasang iklan di sitti 

Berikut ini kelebihan-kelebihan pasang iklan di SITTI :
  1. iklan anda akan muncul di jutaan situs internet di Indonesia (situs berbahasa Indonesia) pada halaman konten yang sesuai dengan kata kunci iklan anda
  2. anda bisa memasukkan kata kunci yang tidak terbatas dalam satu kampanye iklan
  3. harga per klik iklan murah (bervariasi, tergantung dari tingkat kepopuleran kata kunci)
  4. impresi iklan gratis; anda hanya membayar tiap iklan yang diklik oleh pengunjung. apabila iklan hanya dilihat tapi tidak diklik maka anda tidak perlu membayar biaya iklan (sangat efektif bukan?)
  5. bisa menentukan di kota mana iklan anda akan ditampilkan
  6. penayangan iklan yang kontekstual dan relevan
  7. dan masih banyak keunggulan yang lainnya, ingin lebih jelas kunjungi saja di beranda sitti.co.id
Demikianlah sedikit ulasan mengenai "iklan internet murah efektif berkualitas Indonesia", semoga bermanfaat bagi anda yang sedang mencari referensi untuk memasang iklan di internet.




logo kontes seo sitti