Gambar break event point (break even chart)

Bagikan ke:
Salah satu cara untuk menentukan break even point adalah dengan membuat gambar break even. Dalam gambar tersebut akan nampak garis-garis biaya tetap, biaya total yang menggambarkan jumlah biaya tetap dan biaya variabel dan garis penghasilan penjualan.

Besarnya volume produksi / penjualan dalam unit Nampak pada sumbu horizontal (sumbu x) dan besarnya biaya dan penghasilan penjualan akan Nampak pada sumbu vertical (sumbu y).

Dalam gambar break even tersebut, break even point dapat ditentukan, yaitu pada titik dimana terjadi persilangan antara garis penghasilan penjualan dengan garis biaya total. Apabila dari titik tersebut kita tarik garis lurus vertical ke bawah sampai sumbu x akan nampak besarnya break even dalam unit. Kalau dari titik itu ditarik garis lurus horizontal ke samping sampai sumbu y, akan Nampak besarnya brek even dalam rupiah.

Dalam menggambarkan garis biaya tetap dalam gambar break even itu dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan menggambarkan garis biaya tetap secara horizontal sejajar dengan sumbu x, atau dengan menggambarkan garis biaya tetap sejajar dengan garis biaya variabel. Pada cara yang kedua, besarnya contribution margin akan Nampak pada gambar break even tersebut.

Untuk lebih jelasnya, kita perhatikan contoh dibawah ini :

** Suatu perusahaan bekerja dengan biaya tetap sebesar Rp 300.000,-. Biaya variabel per unit Rp 40,-
Harga jual per unit Rp 100,-
Kapasitas produksi maksimal 10.000 unit **

Dengan dua cara dalam menggambarkan garis  biaya tetap, atas dasar data tersebut, kita dapat membuat dua gambar break even seperti nampak dibawah ini.

Gambar  22.1.a
Garis biaya tetap digambarkan secara horizontal sejajar  sumbu x

Gambar 22.1.b.
Garis biya tetap digambarkan sejajar dengan garis biaya variabel

Dari kedua gambar tersebut diatas Nampak bahwa break even point tercapai pada volume penjualan sebesar Rp 500.000,- atau dinyatakan dalam unit sebanyak 5.000 unit. Pada gambar 22.1.b adalah lebih baik karena pada gambar tersebut Nampak konsep “contribution margin”. Dalam gambar tersebut break even point tercapai pada volume kegiatan dimana contribution margin (penghasilan penjualan minus biaya variabel) tepat sama besarnya dengan biaya tetap, yaitu pada volume penjualan Rp 500.000,- atau dalam unit sebanyak 5.000 unit.

Perhitungan break even point yang lebih tepat dapat dilakukan dengan cara “trial and error” (coba-coba) atau dengan menggunakan rumus-rumus aljabar.

Baca artikel sebelumnya >> Analisa break even point